Sabtu, 08 Desember 2012

KENDURI

                
                 Kenduri di Brosot Galur Kulon Progo
                                                                                                            
    1.    Pelaksanaan Upacara
Genduren (kenduri) adalah tradisi berkumpul yang dilakukan oleh beberapa orang biasanya laki-laki dengan tujuan berdoa meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan dari sang penyelenggara yang mengundang orang-orang sekitar untuk datang genduren. Genduren bisa berwujud selamatan syukuran atau bisa juga bisa berwujud selamatan peringatan. Selamtan syukuran misalnya syukuran karena anaknya akan menikah, syukuran telah berdirinya rumah baru,dll. Sedangkan selamatan peringatan contohnya selapanan, mitoni, dll. 
Dalam melaksanakan genduren ada orang sebagai pemimpin do’a sekaligus yang mengikrarkan hajat  tuan rumah. Seorang pemimpin itu biasa disebut sebagai Mbah Kaum. Jadi, “genduren” ini bisa didefinisikan sebagai perbuatan ‘doa berjamaah’ dengan seorang Imam dan  sebagai media pemberitahuan untuk masyarakat sekitar bahwa tetangganya ada yang sedang memiliki hajat. Tujuannnya adalah agar mendapatkan banyak doa restu demi kelancaran.
Saat para bapak sudah berdatangan, mereka duduk bersila dan melingkar di tempat yang telah disediakan oleh sang pemilik hajatan. Setelah sekiranya semua hadir, acara genduren dilaksanakan. Mbah Kaum juga bersiap untuk memulai acara genduren saat itu. Saat genduren, do’a yang dilawalkan antara lain thayyibah,  tahmid, takbir, tasybih, shalawat, do’a dan permohonan ampunan untuk orang yang meninggal dunia, dll.
Setelah selesai dalam berdo’a para hadirin diberikan berkat dalam bentuk mentahan atau matengan  tanpa harus memberikan kado ataupun sumbangan seperti kondangan. Berkat dalam bentuk mentahan artinya makanan yang diberikan adalah bahan-bahan yang belum diolah. Isi dari berkat mentahan itu adalah beras,gula pasir, teh, mie instant, nasi uduk, kolak, jadah, tempe, telur rebus, dan apem. Sedang berkat matengan adalah berkat yang diberikan kepada para hadirin dalam bentuk makanan yang telah dimasak. Isi dari berkat matengan ini antara lain nasi putih, lauk pauk yang telah diberi sudi contohnya bakmi putih,bakmi kuning, oseng-oseng kentang, capjae, gudhangan, kolak, nasi uduk, krupuk, sayur tempe, dll.
Pada intinya kenduri ini dilaksanakan untuk merawat, menjaga kebersamaan dan menjadi alat kontrol sosial yang mampu mempersatukan, bahkan  mempererat kesatuan untuk berbondong-bondong datang dan berdo’a bersama-sama.

    2.      Nilai-nilai Keislaman
Nialai keislaman yang dapat diambil dari pelaksanaan genduren antara lain
A.     Berdo’a bersama-sama
Karena dalam genduren dilaksanakan beberopa do’a dzikir antara lain untuk orang yang meninggal.
B.     Pahala sedekah
Dari Aisyah ra bahwa sungguh telah datang seorang lelaki pada Nabi saw seraya berkata : Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal mendadak sebelum berwasiat, kukira bila ia sempat bicara mestilah ia akan bersedekah, bolehkah aku bersedekah atas namanya?, Rasul saw menjawab : “Boleh” (Shahih Muslim hadits No.1004). Berkata Hujjatul Islam Al Imam Nawawi rahimahullah : وفي هذا الحديث أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو كذلك باجماع العلماء وكذا أجمعوا على وصول الدعاء
“Dan dalam hadits ini (hadits riwayat shahih muslim diatas) menjelaskan bahwa shadaqah untuk mayit bermanfaat bagi mayit, dan pahalanya disampaikan pada mayyit, demikian pula menurut Ijma (sepakat) para ulama, dan demikian pula mereka bersepakat atas sampainya doa doa” (Syarh Imam Nawawi ala Shahih Muslim juz 7 hal 90).
Hal ini berarti bila keluarga rumah duka menyediakan makanan dengan maksud bersedekah maka hal itu sunnah, apalagi bila diniatkan pahala sedekahnya untuk mayyit. Demikian kebanyakan orang-orang yang kematian, mereka menjamu tamu–tamu dengan sedekah yang pahalanya untuk si mayyit, maka hal ini sunnah.
C.     Saling berbagi
Saat yang punya hajat ingin mengadakan genduren tentu saja berkat yang diberikan akan bermanfaat bagi orang lain yang menerimanya, terlebih-lebih orang tersebut memang sangat membutuhkan.

D.     Silaturahmi
Dengan adanya genduren, maka banyak orang yang dapat bertemu secara langsung dan bersilaturahmi antar sesama.
    3.      Komentar
Dalam kegiatan genduren yang dilaksanakan di Brosot Galur Kulon Progo memiliki beberapa manfaat seperti mempererat silaturahmi, dapat saling berbagi, berdo’a bersama-sama, dll. Namun, hal buruknya juga ada yakni ketika saat genduren terkadang hal-hal yang berbau mistik dan dapat menyebabkan kemusrikan masih terjadi, seperti memasang kembang di perempatan atau pertigaan desa sebelum acara genduren dimulai.
  ( Melan Kusumandari)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar